Minggu, 17 April 2011

Strategi Cut Los

Perhitungan Persentase Titik impas jika terjadi penurunan harga
Bisa dikatakan cut loss (CL) adalah suatu ritual yang sakral bagi beberapa orang trader, betapa tidak? CL adalah suatu tindakan yang menyakitkan karena menjual saham pada saat rugi. Ada yang berkata averaging down saja , ya boleh saja asalkan anda tahu bahwa averaging down berati butuh dana standby yang tidak sedikit. Ok yang saya bicarakan disini secara umum saja yakni CL saat harga drop anpa berikir averaging down.

Bahasan kali ini saya ingin memberitahukan bahwa melakukan CL adalah suatu tindakan untuk mencegah loss yang lebih besar, karena kita salah ambil posisi saat pembelian.

William O’Neil menyarankan 7-8% dari harga pembelian untuk melakukan CL, atau
Timothy and Carlton Lutz, menyarankan CL jika anda loss mencapai 20%.

Berapapun CL yang anda tetapkan, yang penting anda tahu CL adalah salah satu strategi trading juga, karena jika anda menunda CL ber arti anda akan menghadapi malapetaka lebih besar , karena setiap penundaan CL ber arti menambah kerugian anda semakin besar disaat bearish, dan untuk recovery membutuhkan persentase keuntungan jauh lebih besar, gak percaya? simak saja berapa persentase keuntungan yang harus diraih untuk mencapai harga yang break event (titik impas) berbadning dengan penurunan harga saham.


"Winners are the ones who really listen to the truth of their hearts." - Sylvester Stallone
 
sumber : saham detektor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar