Sabtu, 12 Maret 2011

PBB : Hayo... Rame-rame Bantu Jepang!

         AP PHOTO/THE YOMIURI SHIMBUN/KEICHI NAKANE
       Warga Jepang memandangi lokasi yang terlanda tsunami, beberapa saat setelah terjadi gempa dahsyat 8,9 skala Richter, di Pelabuhan Kesennuma, Prefektur Miyagi, di Pulau Honshu, Jepang utara, Jumat (11/3).                                             
Penulis: M.Latief | Editor: Latief
Sabtu, 12 Maret 2011 | 18:24 WIB

ENEWA KOMPAS.com — Komunitas internasional mulai mengirimkan tim bantuan penanggulangan bencana ke Jepang, Sabtu (12/3/2011), sehari setelah negara tersebut diguncang gempa dan tsunami pada Jumat (11/3/2011). PBB mengirimkan satu timnya untuk membantu melakukan koordinasi tim-tim bantuan itu.
"Kami sedang dalam proses menyebarkan sembilan ahli yang kami rasa paling berpengalaman untuk berhadapan langsung dengan bencana saat ini. Mereka akan membantu melakukan koordinasi dan evaluasi yang dibutuhkan melalui kerja sama dengan otoritas Jepang," ujar Elisabeth Byrs, juru bicara Kantor Perwakilan Koordinasi Bidang Kemanusiaan PBB di Jenewa, Sabtu (12/3/2011).
Ia mengungkapkan, tim bantuan bencana PBB bersama segenap juru bicara Pemerintah Jepang dan para ahli lingkungan sedang melakukan pengamatan terutama terhadap peristiwa ledakan dari fasilitas reaktor nuklir Fukushima, Jepang, Sabtu (12/3/2011).
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yukio Edano membenarkan bahwa telah terjadi kebocoran radiasi di Tokyo Electric Power Co’s (Tepco) Fukushima Daiichi setelah salah satu reaktor nuklir mengalami kerusakan pada fasilitas pendingin.
Adapun, seperti diberitakan, meski telah dimatikan, reaktor tersebut masih tetap panas dan berpotensi meleleh. Pihak keamanan telah memerintahkan 45.000 penduduk yang tinggal dalam radius kurang dari 10 kilometer untuk meninggalkan lokasi. Ada risiko radiasi akibat kebocoran zat radioaktif.
Sebelumnya, operator pembangkit Tepco menyatakan bahwa sistem pendingin telah pulih kembali. Reaktor yang telah dimatikan namun masih panas sempat didinginkan secara langsung terpapar ke udara.
Terkait tim bantuan ke Jepang, juru bicara PBB juga telah mengumumkan bahwa sejak Jumat ada empat tim negara secara sukarela mengirimkan tim SAR ke Jepang. Keempat negara itu ialah Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
Byrs menambahkan, pada hari ini, Swis juga mengumumkan telah mengirimkan 25 anggota tim SAR dan kesehatan. Kedatangan tim ini disertai dengan sembilan anjing pelacak untuk membantu tugas tim SAR.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar